3.19.2011

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BUKU TEKS

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BUKU TEKS

DAN BUKU-BUKU PERPUSTAKAAN TERHADAP

PENINGKATAN PEMAHAMAN MEMBACA

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TEGALOMBO




Disusun Oleh :

Asih Endarinah, S.Pd

NIP. 19630506 199412 2 001

SMP NEGERI 2 TEGALOMBO

KABUPATEN PACITAN

BAB I

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan yang merupakan salah satu aspek paling dalam pembangunan nasional dan yang menjadi perhatian khusus pada aspek kognitif atau dengan kata lain tingkat penguasaan materi pelajaran. Akan tetapi, pengaruh pemanfaatan sumber membaca sangatlah kurang sehingga tingkat penguasaan materi pelajaran menurun pada tingkat siswa Sekolah Menengah Pertama yang berimplikasi kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal. Temuan penelitian Anwar Sanusi (1997) mengungkapkan kelemahan pemanfaatan media buku teks sebagai sarana belajar siswa SMP. Selanjutnya menurut Mulyadi (1999), adanya kelemahan minat siswa SMP dalam pemanfaatan sumber informasi perpustakaan pada SMP.

Dari hasil penelitian tersebut diatas menunjukkan bahwa secara umum tingkat penggunaan media belajar seperti buku teks dan buku-buku perpustakaan siswa SMP belum optimal, hal ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang masih konvensional. Pada pembelajaran ini guru sangat penting peran dalam membimbing siswa selain orang tua. Kurang tersedianya buku teks sebagai sumber bacaan merupakan salah satu faktor dalam permasalahaan ini yang sangat berpengaruh dalam pemahaman membaca siswa SMP.

Media perpustakaan sekolah merupakan sarana yang dapat mempengaruhi sejauhmana tingkat pemahaman membaca siswa SMP. Dalam proses belajar mengajar perlu metode-metode khusus yang tidak mengarah kepada aspek kognitif semata tetapi menggunakan aspek lain seperti peningkatan aspek psikomotorik (Muhammad Bin Jamil Zainu,2003).

Sumber belajar buku teks merupakan media yang sangat umum, akan tetapi ketersediannya sangat urgen dan langkah jika wilayah suatu SMP berada jauh perkotaan. Hal ini menjadi kendala dalam peningkatan proses belajar mengajar di sebuah SMP. Tingkat ekonomi orang tua yang menyebabkan tidak tersedia buku teks sehingga siswa tidak bisa mengembangkan kapasitas pengetahuannya. Penggunaan perpustakaan sekolah dalam peningkatan mutu pemahaman terhadap pemahaman menbaca yang berdampak bertambahnya kapasitas intelektual siswa SMP.

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunkan pendekatan kualitatif karena (1) peneliti akan melihat keefektifan pembelajaran dengan menggunakan sarana buku teks dan perpustakaan sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar, (2) memperoleh gambaran umum tentang pemahaman membaca subjek penelitian yang muncul selama proses belajar siswa SMP. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan, karena peneliti berada di kelas sekolah selama proses belajar mengajar berlangsung, kemudian merumuskan rencana tindakan dan ikut melaksanakan rencana tersebut serta memantaunya.

2.2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII SMP Negeri 2 Tegalombo yang melakukan proses belajar selama satu minggu. Berhubung dengan penelitian yang menggunakan metode pendekatan dengan mementingkan presentasi kelas, bekerja dalam kelompok, dan skor-skor peningkatan individu setelah pemberian buku teks yang disediakan sekolah.

Sumber penelitian adalah satu kelompok yang telah ditentukan berdasarkan hasil test awal sebelumnya. Tiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa terdiri atas 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang dan 1 siswa berkemapuan rendah.

2.3. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan berdasarkan bentuk data yang ingin diperoleh yaitu melalui (1) tes, dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman siswa kelas VII, (2) observasi dilakukan untuk mengamati kesesuian antara pelaksanaan tindakan dan perencanaan yang telah disusun serta untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki, (3) wawancara, dilakukan untuk mendapatkan masukan dari siswa yang menjadi subyek penelitian dan guru mengenai proses belajar, (4) angket, diberikan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh respon siswa terhadap pemahaman membaca, dan (5) catatan lapangan dilakukan untuk melengkapi data.

2.4. Teknik Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. Data penelitian yang terkumpul dianalisa dengan model alir Miles dan Huberman (1992 : 18) yang meliputi tahap (1) mereduksi data yaitu proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang diperoleh mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian, (2) penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi sehingga dapatmemberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, dan (3) menarik kesimpulan serta verikasi, kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta memberikan penjelasan, selanjutnya dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data.

Tindakan I

1. Merencanakan

(a) Menyusun rencana pembelajaran untuk tindakan I, (b) menyiapkan media yang dibutuhkan, (c) menyediakan buku teks kepda siswa, (d) menggunakan sarana perpustakaan, (e) menyiapkan lembar observasi, pedoman wawancara, angket, tes akhir untuk tindakan I serta catatan lapangan, dan (e) mengkoordinasikan program kerja pelaksanaan tindakan dengan guru.

2. Melaksanakan

Melaksanakan tindakan I disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disusun yaitu pemberian materi pada buku teks dan buku yang dipinjamkan dari perpustakaan sekolah kemudian presentasi kelas yang dibantu oleh guru, menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh pembimbing.

3. Mengamati

Mengamati dilaksanakan selama kegiatan tindakan berlangsung. Mengamati dilakukan oleh teman sejawat dan guru. Adapun yang diamati adalah aktivitas peneliti sebagai guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembeljaran berlangsung sesuai dengan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya serta juga disediakan catatan lapangan untuk melengkapi data hasil observasi.

4. Merefleksikan

Merefleksikan dilaksanakan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan hasil pemahaman siswa. Merefleksikan adalah menganalisa data-data yang diperoleh dari observasi, wawancara, angket, dan catatan lapangan. Tahap refleksi meliputi kegiatan memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan data serta dilengkapi dengan penilaian proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini siswa belajar dari materi pelajaran yang ditunjukkan dari buku teks dan buku-buku perpustakaan

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Buku Teks dan Buku-Buku dari Perpustakaan. Pembelajaran dengan pemberian buku teks dan buku-buku perpustakaan dengan menggunakan kegiatan belajar (1) presentasi kelas, (2) bekerja kelompok, dan (3) skor-skor peningkatan individu. Kegiatan belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

3.1. Presentasi Kelas

Kegiatan presentasi kelas yang dimaksudkan adalah pembelajaran yang dilakukan didepan kelas secara klasikal oleh peneliti. Kegiatan ini sangat penting dalam menilai kemampuan siswa dalam pemahaman membaca buku teks dan buku-buku perpustakaan.

3.2. Bekerja dalam Kelompok

Untuk bekerja dalam kelompok peneliti memberikan LKS kepada setiap anggota kelompok. Peneliti menjelaskan tugas siswa dan tugas kelompok, menjelaskan tanggung jawab setiap kelompok dan membagi media buku teks yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas kelompok. Siswa mengerjakan tugas kelompok secara berpasangan. Selanjutnya dalam kegiatan kelompok, siswa saling mencocokkan jawabannya dengan teman kelompok. Pada kegiatan ini peneliti berfungsi sebagai mediator dan fasilitator. Peneliti membantu siswa untuk bekerja sama secara kelompok dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan pendapat suparno (1997:67) bahwa peneliti berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu siswa membantu siswa membantu pengetahuan

3.3. Skor-skor Peningkatan Individu

Secara implisit kegiatan adalah untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yang dapat dicapai jika mereka bekerja dengan keras dan memperlihatkan hasil yang lebih baik dibandingkan hasil yang dicapai sebelumnya. Skor-skor peningkatan individual ditentukan berdasarkan penilai soal-sola yang diberikan kepada siswa. Skor-skor individu digunakan untuk memperoleh gamabaran tentang pemahaman membaca siswa.

Aktifitas Siswa dan Guru dalam Pemanfaatan Buku Teks dan Buku-Buku Perpustakaan

Indikator pertama sebagai petunjuk keefektifan belajar kelompok terhadap pemahaman bacaan dengan buku teks dan buku-buku perpustakaan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap pemanfaatan buku teks dan buku-buku perpustakaan, aktifitas guru dan siswa kelas VII SMP telah berjalan dengan baik.

3.4. Ketrampilan Kerja Kelompok Siswa

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, indikator kedua yang berhubungan dengan kemampuan kerja kelompok diketahui siswa berkembang dalam pemahaman membaca.

3.5. Respon Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar

Indikator ketiga sebagai petunjuk keefektifan belajar dengan memanfaatkan buku teks dan buku-buku teks di SMP yaitu dengan adanya respon yang positif dari siswa SMP terhadap pemahaman membaca materi yang di berikan.

3.6. Pencapaian Hasil Belajar

Indikator keempat dalam menentukan keafektifan belajar terhadap pemahaman membaca. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapai hasil belajar yang baik setelah pemanfaatan buku teks dan buku-buku perpustakaan.

3.7. Pembahasan

3.7.1. Temuan Penelitian Tindakan I

Beberapa temuan yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan I adalah (1) siswa paham dengan buku-buku yang diberikan serta senang dalam belajar secara kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan sikap aktif dan antusias waktu mereka bekerja menyelesaikan soal-soal LKS, (2) siswa senang menggunakan alat peraga dalam mengikuti pelajaran. Mereka kelihatan seperti bermain-main namun tetap serius mengerjakan tugas pada LKS, (3) berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara dengan subjek peneliti terhadap hasil kerja kelompok. Mereka bekerja sama dalam kelompok dan memberikan kepercayaan kepada teman dalam menyelesaikan tugas tanpa memandang perbedaan kemampuan dan jenis kelamin, (4) siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas bertanya kepada temannya terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru, (5) kegiatan belajar dalam kelompok membutuh waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Alokasi waktu dalam kegiatan belajar kelompok 30 menit tetapi pada pelaksanaan membutuhkan waktu 45 menit.

3.7.2. Temuan Penelitian Tindakan II

Beberapa temuan penelitian yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan II sama dengan temuan tindakan I, yaitu (1) (1) siswa paham dengan buku-buku yang diberikan serta senang dalam belajar secara kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan sikap aktif dan antusias waktu mereka bekerja menyelesaikan soal-soal LKS, (2) siswa senang menggunakan alat peraga dalam mengikuti pelajaran. Mereka kelihatan seperti bermain-main namun tetap serius mengerjakan tugas pada LKS, (3) berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara dengan subjek peneliti terhadap hasil kerja kelompok. Mereka bekerja sama dalam kelompok dan memberikan kepercayaan kepada teman dalam menyelesaikan tugas tanpa memandang perbedaan kemampuan dan jenis kelamin, (4) siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas bertanya kepada temannya terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru, (5) kegiatan belajar dalam kelompok membutuh waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Alokasi waktu dalam kegiatan belajar kelompok 35 menit tetapi pada pelaksanaan membutuhkan waktu 30 menit berarti tidak membutuhkan waktu yang lebih cepat dari yang direncanakan.

3.7.3. Temuan Penelitian Tindakan III

Beberapa temuan penelitian yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan III, yaitu (1) siswa paham dengan buku-buku yang diberikan serta senang dalam belajar secara kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan sikap aktif dan antusias waktu mereka bekerja menyelesaikan soal-soal LKS, (2) siswa senang menggunakan alat peraga dalam mengikuti pelajaran. Mereka kelihatan seperti bermain-main namun tetap serius mengerjakan tugas pada LKS, (3) berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara dengan subjek peneliti terhadap hasil kerja kelompok. Mereka bekerja sama dalam kelompok dan memberikan kepercayaan kepada teman dalam menyelesaikan tugas tanpa memandang perbedaan kemampuan dan jenis kelamin, (4) siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas bertanya kepada temannya terlebih dahulu sebelum bertanya kepada guru, (5) kegiatan belajar dalam kelompok membutuh waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Alokasi waktu dalam kegiatan belajar kelompok 35 menit tetapi pada pelaksanaan membutuhkan waktu 40 menit berarti tidak membutuhkan waktu yang lebih cepat dari yang direncanakan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa pemanfaatan buku teks dan buku-buku perpustakaan lebih efektif terhadap pemahaman bacaan siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tegalombo, indikator yang menunjukkan keefektifan belajar dengan memanfaatan buku teks dan buku – buku perpustakaan adalah (1) Aktifitas Siswa dan Guru Pembelajaran, (2) Ketrampilan Kerja Kelompok Siswa, (3) Respon Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar,(4) Pencapaian Hasil Belajar sesuai dengan yang diharapkan sebab telah memenuhi aspek tingkat pemahaman membaca siswa.

4.2. Saran-saran

Belajar kelompok dengan pemanfaatan buku teks dan buku – buku perpustakaan dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk meningkatkan aktifivitas siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka yang perlu disarankan untuk (1) menjadikan memanfaatkan sumber belajar buku teks dan buku – buku perpustakaan sebagai referensi dalam pemahaman membaca, (2) pihak guru di sarankan untuk menggunakan metode pembelajaran kelompok untuk para siswa dan dipresentasikan hasil pemahaman membaca dan (3) pihak peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian pemanfaatan media buku teks dan buku – buku perpustakaan sebagai sarana dalam pemahaman membaca para siswa.


DAFTAR PUSTAKA

As’ari. AR. 2001. Sekilas Tentang Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Makalah Seminar Nasional Jurusan Matematika FPMIPA Malang. Tanggal 15 maret. Malang Universitas Negeri Malang.

Anwar sanusi. 1997. Pengembangan Dunia Pendidikan Pada Sekolah Dasar. Universitas Gajah Mada, Yogjakarta

Muhammad Bin Jamil Zainu, 2003. Solusi Pendidikan Anak Masa Kini. Mustaqim

Miles, M.B & Huberman, A.M. 1992. Analisa Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjeb Rohendi Rohidi. Jakarta : Universitas Indonesia

Suparno, P. 2000. Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogjakarta : Kanisius.

0 komentar:

Posting Komentar

jangan lupa comentnya bro,,,,